4 Apr 2012

Jadi PENGUSAHA SUKSES (part 3)

Diskusi pada hari itu lebih banyak membahas dunia bisnis (hehe) padahal seharusnya fokus pada pemecahan masalah di skripsi. Tetapi tak apalah, toh tetap banyak manfaat yang bisa diambil dari diskusi itu. Dimas banyak memberikan pelajaran dan pengalaman dalam berbisnis kepada saya. Dia mengatakan “Setiap pengusaha pasti sukses. Tinggal bagaimana kitanya saja, apakah kita sabar untuk menunggu kesuksesan itu atau tidak. Karena kesuksesan dalam berbisnis itu lahir dari buah kesungguhan dan kesabaran yang tiada henti dari kita.”
Tepat seperti sebuah kalimat penyemangat “Man Jadda Wa Jada” barang siapa yang bersungguh-sungguh maka pasti akan berhasil. Barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam berbisnis maka pasti akan menjadi pengusaha sukses. Yaps, pengusaha sukses.

Saya    : Wah, makasi banyak nih mid, udah dikasi pelajaran dan pengalaman bisnis.
Dimas  : Iya di, sama-sama. Makasi banyak juga udah membantu masalah di skripsi ane. Oya, ente setelah ini ada acara lain lagi tak? Ane mau ngajak ente ke bogor nih, ke IPB. Hehe
Saya    : Wiss, boleh-boleh, kebetulan ane ga ada acara lain lagi nih (padahal sebenernya menunda acara lain itu). Seru nih kayanya kalo bisa main-main kesana.
Dimas  : Okeh, kita langsung berangkat nih sekarang. Kita naik kendaraan umum aja ya.
Saya    : Okeh siap.

Sekitar jam setengah 12 kami berangkat menuju IPB. Pergi ke IPB kali ini adalah bukan untuk yang pertama kalinya untuk saya. Sebelumnya saya sudah beberapa kali mengunjungi IPB. Saat pengalaman pertama kali kesana, saya ingin mencari buku-buku referensi untuk skripsi saya waktu itu. Hanya berbekal informasi rute dari seorang teman dan ditemani oleh motor kesayangan, saya berangkat kesana dengan melewati cijantung-jalan raya bogor-perempatan darmaga-laladon-kampus IPB. Alhamdulillah nyasar (hehe). Beberapa kali muter arah karena salah jalan dan saya tidak bertanya arah. Betul memang suatu pepatah mengatakan “malu bertanya, sesat di jalan”. Pada saat nyasar itu saya melihat seorang pengendara motor yang saya “curigai” adalah seorang mahasiswa IPB, alhasil dengan sok tau saya mengikutinya dari belakang (hehe). Alhamdulillah “kecurigaan” saya benar terhadap pengendara motor itu, akhirnya saya bisa sampai ke IPB untuk pertama kalinya (seneng).
Detik-detik pertama saat memasuki kampus itu rasanya melegakan dan menyejukkan. Hamparan pohon-pohon rindang setia menemani di pinggir-pinggir jalan. Kawasan kampus yang hijau dan asri yang tidak kalah dengan kampus kuning saya. Saya berharap pada waktu itu, mudah-mudahan saya bisa kembali mengunjungi kampus asri itu.
Alhamdulillah saya bisa kembali lagi ke sana, bahkan bersama dengan seorang mahasiswa IPB nya langsung yaitu si Dimas. Dan untuk pertama kalinya saya ke sana dengan menggunakan kendaraan umum. Tepat pukul setengah satu siang kami sampai di station Bogor, setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama satu jam dengan KRL. Kami berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di masjid yang letaknya tidak jauh dari stasiun itu.
Setelah itu kami bergegas naik angkutan kota 03 berwarna hijau biru yang memiliki rute Baranangsiang-Bubulak. Sekitar 15 menit kami sampai di Bubulak dan segera melanjutkan naik angkutan kota tanpa nomor rute (hanya ada tulisan “kampus dalam” di kaca depan). Pukul dua siang, kami sampai di sana. IPB masih hijau dan asri menurut saya sejak pertama kali ke mengunjunginya. Selaksa berucap lembut kepada saya “Selamat datang lagi ke IPB, senang rasanya bisa dikunjungi oleh mu lagi” (hehe).
Dimas saat itu langsung mengajak saya ke pusat informasi dan pengembangan usaha untuk mahasiswa-mahasiswa dan alumni IPB. Kebetulan memang saat itu sedang diadakan kompetisi wirausaha tingkat kampus dan teman saya yang satu itu ingin berpartispasi dengan usaha budidaya Koi nya itu. Setelah mengunjungi pusat informasi dan pengembangan usaha untuk mahasiswa-mahasiswa dan alumni IPB itu, saya diajaknya untuk menyambangi beberapa tempat usaha yang dirintis oleh para mahasiswa IPB. Diantara nya ada wirausaha “kue-kue camilan manis” dan wirausaha “jasa statistik”. Di dua tempat itu, saya belajar banyak khususnya mengenai managemen usaha, marketing produk dan peluang-peluang bisnis.
Seharusnya setelah berkunjung ke tempat wirausaha mahasiswa itu, Dimas berencana mengajak saya untuk ke kolam tempat pembudidayaan ikan Koi nya. Tapi karena berhubung jarak antara kampus IPB dengan letak kolam Koi itu lumayan jauh dan Dimas ada acara lain pada sore harinya maka rencana pergi ke kolam Koi harus ditunda. Mudah-mudahan diberi kesempatan buat bisa pergi ke itu kolam dah kapan-kapan (haha).
Tepat pukul empat sore kami kembali menuju Depok.


*masih penasaran? Tunggu postingan selanjutnya…

No comments:

Post a Comment