16 Sept 2012

Kisah Kasih di Sekolah (dulu dan kini)

Kasih? pacar dong? kisah kasih? kisah pacar dong? kisah kasih di sekolah? kisah pacar di sekolah dong?? penasaran yaa?? Mau tau aja apa mau tau banget nih sobat TERUS MENULIS?? Haha alay banget dah saya.

Bukan bukan. Ini bukan cerita tentang kasih, pacar ataupun bahkan istri (karena saya belum beristri, hehe). Itu judul postingannya aja yang sensasional. Haha. Sobat TERUS MENULIS jangan pada gosipin yak. Ahaha apa dah coba. Yuk mari dah ni saya mau cerita..

Ini adalah cerita saya tentang mereka yang luar biasa. Orang-orang hebat yang pernah saya kenal yang sudah saya anggap sebagai saudara saya. Saya kenal mereka sedari SMA. Agak kaget sewaktu kelas 2 SMA dulu saya dimasukkan ke dalam kelas super unggulan. Padahal saya termasuk siswa biasa-biasa saja. Kelas super unggulan itu dihuni oleh siswa-siswi jenius. Sang juara dari masing-masing kelas saat kelas 1. Orang-orang yang cenderung lebih banyak diam, tidak ramah, individualis, introvert dalam bejalar menurut saya. Awalnya saya merasa pesimistis berada pada kelas itu. Pesimis untuk bersaing prestasi. Saya merasa paling kurang kalo dibandingkan dengan mereka dan saya khawatir tidak memiliki teman belajar di kelas itu. Namun semuanya berubah seiring waktu, saya mengenal mereka sebagai sosok yang ramah, akrab, jenius yang mau berbagi ilmu bersama, tidak membeda-bedakan dalam bersahabat, soliditas yang luar biasa, mau menolong tanpa ragu dan sangat peduli akan silaturahim.

Banyak cerita seru, unik, lucu yang pernah kami alami di kelas itu. Pernah suatu ketika di kelas kami kosong karena guru mata pelajaran yang bersangkutan tidak hadir, saya kira di kelas itu akan tetap diam karena walaupun tidak ada pelajaran mereka akan belajar sendiri masing-masing. Tapi ternyataaaa?? Kelas kami ribut ga karuan. Berisik sejadi-jadinya. Kacau balau. Bahkan kegaduhan kelas kami itu bisa terdengar sampai lantai dasar sekolah, padahal kelas kami berada di lantai 2. Saat-saat kegaduhan itu sebernernya kami berfoto-foto sekelas di depan kelas. Haha jaman-jamannya narsis-narsisan baru-baru boming.

Lain lagi sewaktu dulu saat pelajaran biologi, kami selalu berdebar-debar dibuatnya. Jantung selalu di buat naik turun ga karuan. Waktu pelajaran biologi yang hanya kurang lebih satu setengah jam, dapat kami rasakan berpuluh-puluh jam. Detik demi detik sangat lama rasanya. Suasana kelas sangat hening, bahkan kalo ada nyamuk yang kepeleset saat terbang pasti akan terdengar suaranya. Haha lebay. Kami amat sangat takut dengan guru biologi itu. Tegasnya luar biasa. Ditambah lagi dengan setiap pelajaran biologi itu ada yang dinamakan ‘respon otak’. Momok ketakutan terbesar kami. Setiap dari kami akan diminta maju ke depan kelas dan dengan suasana di bwah tekanan sangat kemudian langsung diberondong dengan berjuta pertanyaan biologi dari guru kami itu. Jangan harap selamat dari ‘respon otak’ itu. Yang sudah belajar semalam suntuk pun pasti akan kena hukuman karena tidak bisa menjawab apalagi yang tidak belajar sama sekali, beuh akan lebih parah hukumannya. Apa hukumannya?? Hukumannya adalah dikata-katain dan dipermalukan di depan umum. Haha hukuman mental yang jauh lebih parah dibandingkan dengan hukuman fisik semata.

Ada kejadian lain lagi. Kejadian yang seharusnya tidak pantas ditiru oleh anak-anak SMA jaman sekarang. Kejadian apa?? Yaps mencontek. Bukan mencontek biasa tetapi ini adalah mencontek luar biasa. Mencontek terorganisir. Mencontek berjamaah. Haha. Setiap ulangan kewarganegaraan sejarah kelas kami itu selalu mendapat giliran belakangan dibandingkan dengan kelas lain. Dengan soal-soal ulangan yang sama di setiap kelasnya tentunya dengan mudah kami mendapatkan jawaban soal-soal ulangan itu dari kelas lain yang telah lebih dulu ulangan. Sesaat sebelum ulangan dimulai ada oknum (bukan saya yaa, hhehe) yang mulai mengomandoi acara contek bersama itu. Dia menuliskan rumus-rumus matematika tingkat tinggi yang bisa digunakan sebagai kode jawaban soal-soal ulangan di papan tulis sehingga yang lain dapat melihat dengan jelas kode jawaban itu, sedangkan guru yang mengawasi kami tidak akan sadar dan tau kalo yang diawasin itu lagi mencontek. Dan kami pun dengan leluasa melihat kode jawabannya. Haha parah bener. Kejeniusan yang dimanfaatkan tidak semestinya. Hehe. Oya Sekali lagi, jangan untuk ditiru ya sobat TERUS MENULIS. Don’t try at your school yaa..

Hehe. Begitulah sedikit cerita tentang mereka, tentang kelas kami sewaktu kelas 2 SMA. Yang biasa kami sebut sebagai keluarga. Keluarga ALIM ‘ipA LIMa’. Dan Alhamdulillah di ramadhan tahun ini keluarga ALIM bersilaturahim lagi. Kami berbuka puasa bersama. Senang rasanya kembali bertemu dengan orang-orang hebat itu. Mereka bercerita pengalaman seru saat kuliah, saat lulus, bekerja, rencana-rencana kedepan termasuk rencana menikah (haha) dan lainnya. Kini mereka sedang merintis kesuksesan masing-masing. Merencanakan hidup masing-masing. Semoga silaturahim ALIM ini senantiasa terjaga dan sama-sama saling mendoakan kesuksesan ya.. aamiin..





catetan pentingggg:
hayoo pada tau ga si EMPU TERUS MENULIS nya yang mana?? hahayy.. Yang pake baju putih tulisan nya ASYIQ.COM WEDDING ORGANIZER yaa.. promosi di segala kondisi.. 
hihi
:)

No comments:

Post a Comment